Cara Merawat Baterai Laptop yang Benar Agar Tetap Awet

Kangbedol.com – Bagi anda yang memiliki notebook atau laptop, mungkin sering terlintas dipikiran atau sering bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana sih cara yang benar untuk merawat baterai laptop agar lebih awet dan tahan lama. Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan membuat artikel tentang Cara Merawat Baterai Laptop yang Benar Agar Tetap Awet

Baterai laptop adalah salah satu komponen yang menurut saya penting, apa lagi bagi mereka yang mempunyai mobilitas tinggi, misalnya untuk tugas kerja, browsing internetan sambil sambil mencari info menarik, ataupun hanya sekedar iseng – iseng buat nulis (ngetik) seperti yang saya lakukan ini.

Baterai laptop juga sama seperti komponen laptop lainnya yang memiliki masa batas waktu atau masa pakai, umumnya masa pakai baterai laptop ini diperkirakan 2-4 tahunan, jika ada yang melebihi itupun hanya selisih beberapa tahun atau bulan saja.

Cara Merawat Baterai Laptop yang Benar Agar Tetap Awet

Perlu anda ketahui disini bahwa sebelum saya membuat artikel ini, saya sudah search di internet tentang bagaimana cara merawat baterai laptop agar awet dan tahan lama, dan hasilnya pun sangat beragam, namun banyak artikel yang menyarankan agar baterai laptop awet dan tahan lama, lakukanlah charge saat kapasitas baterai belum sampai 0% (sekira 10% ~ 20%) dan langsung copot charger sesaat setelah proses charging mencapai 100%, hal ini katanya dapat membuat baterai laptop menjadi awet.Jika kita membaca ulasan singkat diatas, apakah memang benar dengan melakukan hal tersebut terhadap baterai laptop kita, bisa membuatnya lebih tahan lama…? mari sama-sama kita bahas disini ya.

Cara Merawat Baterai Laptop yang Benar Agar Tetap Awet

 

Menurut para ahli jika dilihat dari program pembaca data baterai, kemungkinan  ada 2 faktor yang mempengaruhi tentang keawetan sebuah baterai laptop.

1. Full Charge Capacity

Yang dimaksud dengan Full charge capacity disini adalah kapasitas maksimal tenaga baterai pada saat dicharge dalam keadaan full. Kapasitas ini merupakan akumulasi dari kapasitas setiap cell baterai. Dengan demikian jika baterai digunakan secara terus menerus maka secara otomatis kapasitas baterai pun akan turun atau rusak.

Sebagai contoh, sebuah laptop yang masih baru jika digunakan tanpa mengunakan adaptor, baterai bisa bertahan sampai 4 hingga 6 jam lamanya. Namun ketika kapasitas tenaga baterai berkurang, pemakaian maksimal hanya tinggal 2 jam saja, inilah yang dimaksud dengan Full Charge Capasity.

Perlu anda ketahui bahwa dalam satu baterai laptop biasanya berisi 4-6 cell atau bisa lebih, yang menjadi pertanyaan adalah apakah pada saat full charge capasity berkurang semua cell yang ada rusak, jawabnya belum tentu sebab bisa jadi 1atau 2 cell saja yang rusak.

Cara Merawat Baterai Laptop yang Benar Agar Tetap Awet

2. CycleCountCycleCount Adalah jumlah rotasi pemakaian baterai yang cara menghitungnya berdasarkan jumlah proses charging, makanya semangkin sering dicharging cyclecount akan semangkin bertambah pula.

CycleCount sendiri memiliki batasan maksimal yang sudah diprogram oleh produsen (pabrik) baterai. Data CycleCount disimpan pada Eprom didalam baterai. Apabila CycleCount sudah pada posisi hitungan maksimal, maka sirkuit elektronika di dalam baterai akan berhenti bekerja, yang biasa disebut dengan istilah CONSIDER, jika sudah demikian maka baterai akan berhenti bekerja, walaupun semua cell baterai masih sehat.

 

Cara Yang Sering Orang Lakukan

Dari hasil penelusuran saya, secara garis besar saya memdapatkan beberapa kesimpulan yang patut kita ketahui bersama, diantaranya adalah.

  • Bahwa yang katanya menggunakan laptop dengan cara mencharge saat kapasitas baterai belum sampai 0% (sekira 10% ~ 20%), dan langsung mencabut charger setelah proses charging mencapai 100%, akan membuat baterai laptop menjadi awet dan tahan lama adalah mitos alias tidak benar. Sebab sudah jelas pengaruhnya, CycleCount akan terus bertambah, hingga lama kelamaan akan menimbulkan Consider dan baterai tidak bisa digunakan lagi.
  • Ada juga sebagian orang yang percaya, dengan menggunakan cara. Bahwa setelah membeli laptop baru, baterai dicopot disimpan dan tidak digunakan. Dengan tujuan agar baterai tetap awet serta tidak mengurangi Full Charge Capacity secara berlebihan dan tidak akan menambah CycleCount, hal ini juga tidak baik, sebab cara ini lebih berbahaya lagi dampaknya. Karena jika laptop hanya memakai adaptor saat dinyalakan, dan tiba-tiba listrik mati, akan berisiko yang sangat fatal seperti software crash, harddisk bisa Bad Sector, atau bisa saja merusak Motherboard laptop karena ada floating voltage, dan kemungkinan kerusakan yang lainnya.
  • Menggunakan laptop dengan cara mencolokan adaptor secara terus menerus tanpa mencabut adaptornya, meski kapasitas baterai sudah menunjukan angka 100%. Dilihat dari penjelasan diatas cara inilah yang paling tepat menurut saya untuk menghemat umur baterai, karena tidak menambah CycleCount. Apakah malah baterai tidak cepat rusak, jika adaptor dicolokan terus menurus. Anda tak perlu kawatir, sebab pada rangkaian pengontrol baterai laptop yang nama komponennya disebut EC/SIO/KBC, tidak akan memerintah rangkaian charging untuk bekerja, ketika kapasitas baterai sudah mencapai full 100%. Sementara laptop akan bekerja menggunakan sumber daya dari adaptor secara penuh dan membiarkan baterai untuk beristirahat.

Nah Bagaimana menurut anda, apakah ada yang melakukan salah satu cara yang sudah saya sebutkan diatas. Atau mungkin malah anda yang menjadi bingung. Tenang bro, gak usah pusing atau bingung, Memang beginilah resiko semua peralatan elektronik, tak cuma hanya baterai laptop. Semua perangkat elektronik semangkin lama akan semangkin Aus dan akhirnya rusak deh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *